Satu event telah kita lalui, walau hasil yang diperoleh masih belum seperti yang diharapkan dan kurang memuaskan. Apa yang telah berlalu biarlah berlalu tidak perlu kita sesali. Jadikanlah apa yang telah terjadi menjadi sebuah pengalaman dan pelajaran.
Hari ini anakku mulai kembali latihan, tidak ada waktu untuk bersantai-santai. Dia harus segera mengejar ketinggalan dari pemanah-pemanah lain. Mulai hari ini, anakku berlatih menggunakan busur 26 lbs setelah sebelumnya memanah menggunakan busur 22 lbs. Upgrade draw weight (DW) dilakukan karena di event yang akan datang Arifin akan menembak di jarak 20 m, 30 m, dan 40 m sesuai umurnya yang inshaa Allah telah duduk di bangku SMP.
Latihan hari ini dimulai dengan latihan memperkuat otot belikat di jarak sekitar 3 meter. Latihan dilakukan dengan melakukan drawing sesuai draw length (DL) pemanah. Busur ditarik dengan posisi anak panah terpasang hingga anak panah terlepas dari clicker (draw length indicator). Tetapi saat anak panah terlepas dari clicker, anak panah tersebut tidak dilepas (di-release). Hal ini dilakukan 3 - 4 kali tarikan busur dan pada tarikan yang keempat, barulah anak panah dilepas (di-release).
Latihan ini akan dilakukan selama beberapa kali hingga otot belikat menjadi lebih kuat, sehingga Arifin merasa lebih nyaman saat memanah, terutama mulai anchor hingga release. Menurutku, seorang pemanah saat melakukan proses release dengan nyaman, maka follow trough akan menjadi lebih baik dan anak panah akan terbang lebih baik. Akibatnya perkenaan anak panah pun akan menjadi lebih baik pula.