Senin, 31 Januari 2022

KEMBALI KITA BERBENAH

Satu event telah kita lalui, walau hasil yang diperoleh masih belum seperti yang diharapkan dan kurang memuaskan.  Apa yang telah berlalu biarlah berlalu tidak perlu kita sesali.  Jadikanlah apa yang telah terjadi menjadi sebuah pengalaman dan pelajaran.

Hari ini anakku mulai kembali latihan, tidak ada waktu untuk bersantai-santai.  Dia harus segera mengejar ketinggalan dari pemanah-pemanah lain.  Mulai hari ini, anakku berlatih menggunakan busur 26 lbs setelah sebelumnya memanah menggunakan busur 22 lbs.  Upgrade draw weight (DW) dilakukan karena di event yang akan datang Arifin akan menembak di jarak 20 m, 30 m, dan 40 m sesuai umurnya yang inshaa Allah telah duduk di bangku SMP.

Latihan hari ini dimulai dengan latihan memperkuat otot belikat di jarak sekitar 3 meter.  Latihan dilakukan dengan melakukan drawing sesuai draw length (DL) pemanah.  Busur ditarik dengan posisi anak panah terpasang hingga anak panah terlepas dari clicker (draw length indicator).  Tetapi saat anak panah terlepas dari clicker, anak panah tersebut tidak dilepas (di-release).  Hal ini dilakukan 3 - 4 kali tarikan busur dan pada tarikan yang keempat, barulah anak panah dilepas (di-release).

Latihan ini akan dilakukan selama beberapa kali hingga otot belikat menjadi lebih kuat, sehingga Arifin merasa lebih nyaman saat memanah, terutama mulai anchor hingga release.  Menurutku, seorang pemanah saat melakukan proses release dengan nyaman, maka follow trough akan menjadi lebih baik dan anak panah akan terbang lebih baik.  Akibatnya perkenaan anak panah pun akan menjadi lebih baik pula. 

Sabtu, 29 Januari 2022

PENGALAMAN PERTAMA MENGIKUTI EVENT RESMI PERPANI

Hari Sabtu (29 Januari 2022) putraku mengikuti Kejuaraan Panahan Tingkat Propinsi Kalimantan Utara mewakili Kabupaten Bulungan.  Nomor lomba yang diikuti adalah ronde nasional jarak 20 meter untuk anak dengan kelahiran maksimal tahun 2008.  Ini adalah pengalaman pertama putraku mengikuti event resmi Perpani sehingga menjadi beban tersendiri baginya.  Terlebih dia menembak untuk kabupaten tetangga.  Kami adalah warga Kabupaten Berau Propinsi Kalimantan Timur, sementara putraku diminta menembak untuk Kabupaten Bulungan Propinsi Kalimantan Utara.

Beban menembak untuk kabupaten tetangga membuat putraku berusaha untuk memberikan yang terbaik, walau pihak Bulungan tidak menargetkan apa pun kepadanya.  Kondisi ini membuat dia menjadi kurang fokus dengan tembakan yang dilakukan.  Dia menjadi kurang memperhatikan teknik memanah yang baik.  Hal ini justru membuat tembakannya berantakan, sehingga di babak kualifikasi dia berada di urutan ke-15.

Selanjutnya di babak eliminasi kembali dia menembak melawan pemanah dari Kabupaten Malinau.  Lawan dia itu sebenarnya bukanlah orang baru.  Dia pernah bertemu juga dengan pemanah tersebut di jarak 20 meter 2 tahun lagi.  Saat itu dia tidak berhasil mengalahkan pemanah dari Malinau tersebut.  Di pertemuan kali ini, ternyata putraku masih belum berhasil mengalahkan pemanah dari Malinau tersebut.

Banyak hal yang kami peroleh dari kejuaraan panahan yang kami ikuti hari ini.  Putraku memang belum dapat menyumbangkan medali untuk Kabupaten Bulungan, tetapi banyak pelajaran yang kami peroleh dari event ini untuk memacu diri dan memperbaiki prestasi putraku.  Semoga di event yang akan datang, putraku akan dapat tampil lebih baik.

Jumat, 28 Januari 2022

TERIMA KASIH SUDAH BERTAMU

Karya : SY Adillah M (28 Januari 2022)


Terima kasih
Entah apa lagi yang harus ku katakan padamu selain dua kata satu kalimat itu,
Karena untukku penyesalan bertemu dengan mu tak pernah ada
Kau memang sudah pupus dan kehilangan ruang di hatiku
Tapi tak lantas semua kisah tentang kita bisa sirna seketika.

Terima kasih sudah bertamu dan menjadi sosok yang mampu membuat ku tergelak sebelum akhirnya kembali membuatku terisak
Terima kasih sudah bersedia singgah dan berusaha mengisi kekosongan yang sedari dulu pun hingga kini tetap tak akan pernah terisi
Terima kasih telah bersusah payah menjadi pendengar dan pelengkap ku yang bahkan sampai detik ini masih tak bisa utuh

Tak apa, ini bukan salahmu
Aku yang terkesan memberimu peluang seolah aku akan bisa menyayangimu dengan cara paling benar selayaknya wanita paling sempurna
Tapi aku lupa bahwa banyak luka yang tertinggal dari mereka-mereka yang mungkin bahkan tak sadar bahwa apa yang mereka lakukan membuatku hancur berantakan
Aku yang sedari awal membuat mu terlihat seperti orang bodoh yang memuja dan terus berusaha mencintai aku yang penuh dengan luka dan trauma
Aku bahkan tak bisa berdamai dengan diri ku sendiri, lantas apa pun yang dapat ku beri pada mu kala itu tak akan bisa utuh, sebab yang ku punya untuk diriku sendiri pun bahkan tak sampai separuh.
Andai kau tahu, aku tak pernah benar-benar bermaksud untuk menyakitimu entah dengan perkataan ku, perbuatanku, atau mungkin pergaulanku, sungguh aku tak pernah bermaksud demikian.
Pun aku tak pernah bermaksud membuat mu jatuh terlalu dalam ke dalam liang penuh nestapa sebab mencintai orang yang bahkan tak punya rasa.
Aku wanita yang penuh dengan amarah dan rasa tak percaya, tapi harus ku akui kau cukup berani mengetuk dan bertahan dengan aku yang bahkan tak pernah merasa cukup dan nyaman dengan apa yang ku punya.
Bahkan saat kau katakan kau lelah, sejujurnya aku sudah lama menduga hal itu akan segera terjadi, maksudku siapa yang akan tahan dengan “rumah” yang tak bisa menyamankan?
Aku meminta agar kita berpisah, sejujurnya agar kau pun bisa menemukan bahagiamu, sebab bukan di aku lah tempat hal tersebut dapat kau temu.
“berhentilah berjuang” ujarku, sebab sampai kapanpun kau tak akan pernah menang melawan aku dan semua koyak yang sudah terlanjur lama bersarang dalam sukmaku.

Saat ku katakan padamu “aku tak mau bertemu dengan mu lagi” maksud ku adalah agar kau bisa lekas pulih dari segala perih yang kucipta tanpa sengaja, meski ku tahu apa yang ku lakukan kala itu adalah sebuah keegoisan.
Tapi sekali lagi kau jelas sangat layak untuk bahagia.
Dan bukan dari aku lah tempat bahagia itu akan tercipta.

Senin, 24 Januari 2022

JANGAN SALING MENYALAHKAN KARENA BANJIR

Pekan lalu, sebagian warga Kota Tanjung Redeb mengalami banjir.  Tidak hanya sekali tetapi tiga kali dalam sepekan.  Hujan lebat dan disertai adanya pasang naik air sungai telah membuat banjir sebagian wilayah Tanjung Redeb dan sekitarnya.

Saat hujan reda dan air pasang telah surut, tinggi air banjir pun mulai mengalami penurunan secara perlahan tapi pasti.  Saat itu di warga berkomentar di media sosial tentang penyebab banjir ini.  Mereka berkomentar bahwa banjir terjadi karena ukuran parit yang tidak mampu menampung jumlah curah hujan, ditambah perilaku sebagian masyarakat yang masih suka membuang sampah sembarangan.  Warga mulai saling menyalahkan siapa yang menyebabkan banjir ini terjadi.  Mereka juga mulai saling tunjuk, siapa yang semestinya bertanggung jawab atas hal ini.

Komentar yang mereka sampaikan tidak sepenuhnya salah, tetapi juga tidak dapat dibenarkan.  Menurutku, apa yang mereka sampaikan bukanlah permasalahan yang sesungguhnya.  Kita tidak perlu saling tunju, siapa yang bersalah dan harus bertanggung jawab.  Coba mari kita jujur dan berpikir dengan kepala dingin.  Menurutku semua ini penyebabnya adalah kita sebagai "manusia".  Kita mulai tidak memperhatikan alam dan lingkungan kita.

Apa yang kita lakukan hanya untuk memenuhi kebutuhan kita, kita seperti melupakan kebutuhan alam.  Alam perlu keseimbangan.  Setiap perubahan yang terjadi di alam pasti disertai dengan konsekuensi yang harus ditanggung oleh manusia.

Misalnya, pertambahan jumlah penduduk pasti diikuti dengan peningkatan kebutuhan akan tempat tinggal.  Dibuatkan perumahan di sekitar kota untuk memenuhi kebutuhan tersebut.  Lahan-lahan di sekitar kota yang mempunyai vegetasi cukup baik dibuka dan diubah menjadi perumahan.

Kita lupa bahwa vegetasi yang ada di sekitar kota peran yang cukup penting.  Vegetasi tersebut akan menangkap air hujan dan mencegah terjadinya erosi.  Hilangnya vegetasi membuat air hujan langsung menimpa permukaan tanah dan mengikis lapisan tanah, membawanya ke tempat yang lebih rendah menjadi lapisan sedimen.

Kikisan lapisan tanah yang dibawa air hujan jika kemudian masuk ke parit maka akan membentuk sedimen di parit.  Sedimen ini semakin lama akan semakin tebal, apalagi tidak ada jadual pemeliharaan parit yang jelas.  Kapasitas tampung parit pun menjadi berkurang karena adanya sedimen tersebut ditambah perilaku masyarakat yang membuang sampah sembarangan.  Akibatnya, saat huja lebat maka parit tidak akan mampu menampungnya dan terjadilah banjir.

Jadi, banjir ini menurut saya karena ulah kita.  Kita tidak lagi memperhatikan alam dan lingkugan sekitar kita.  Banjir adalah cara alam mengingatkan kita, kalian hidup dimana dan jangan lupakan keberadaan alam di sekitar kalian.

Minggu, 23 Januari 2022

HATRICK, SEPEKAN TIGA KALI

Ini adalah record baru bagi areal kami, di daerah Gang Varia dan sekitarnya.  Sehari ini, sejak pagi cuaca cukup cerah bahkan dapat dikatakan matahari bersinar cukup terik.  Sore hari mulai selepas ashar cukup berubah cukup cepat.  Cuaca yang semula cerah berubah mendung dan kemudian sekitar pukul 17.00 hujan turun dengan deras.

Derasnya hujan membuat genangan air dalam waktu yang tidak terlalu lama. Pukul 18.00, genangan air pun berubah menjadi banjir. Secara cepat air terus meningkat, apalagi katanya di sungai air sedang pasang naik. Kenaikan air banjir tidak dapat dibendung lagi. Banjir pun kembali masuk ke dalam rumah kami.

Inilah dapat dikatakan sebagai hatrick, karena dalam sepekan ini telah 3 kali kami terkena banjir. Banjir pertama terjadi pada Hari Selasa dini hari, kemudian banjir kedua di Hari Jumat dengan ketinggian air lebih tinggi daripada banjir pertama. Banjir ketiga terjadi hari ini, Hari Ahad dengan ketinggian hampir sama dengan saat banjir kedua.

Apa pun yang terjadi banjir telah terjadi. Kondisi yang sebenarnya menunjukkan bahwa alam sedang memperingatkan kita. Bahwa tinggi kita sebagai manusia tidak lagi ramah kepada alam dan bahkan cenderung merusak alam.

Jumat, 21 Januari 2022

PUTRAKU

Karya : Dewi Mustika Sari (8 Mei 2010)


Enam tahun telah berlalu
Karena kasih dan sayangku
Kau berikan aku anugerah
Yang terindah dalam hidupku
Kau titipkan seorang putra

Yang lahir dari rahimku
Di Hari Sabtu
3 Oktober 200
Seorang anak yang sehat
Kuat dan tangguh

Tiada kata yang mampu kuucapkan
Selain terima kasih yang tak terhingga
Kepadamu ya Allah
Semoga ia menjadi anak yang sholeh
Dan pengikut agamamu yang taat ... aamiin

MARI KITA LEBIH SERIUS

Kegiatan ini telah aku mulai sejak pertengahan tahun 2020.  Kegiatan yang didasari upaya pemanfaatan limbah yang terbuang-buang.  Sebuah keinginan memanfaatkan limbah RPH, tetapi menggunakan tenaga kerja yang tidak terlalu banyak dan juga tidak terlalu menyita waktu untuk mengelolanya.  Muncullah sebuah ide, yaitu Budidaya Cacing.  Budidaya cacing menurutku, tak terlalu menyita waktu dan tenaga.  Cacing hanya diberikan limbah RPH sebagai sumber makanan, dan selanjutnya kita menunggu cacing berproses sehingga dihasilkan kompos yang disebut kascing atau vermicompost.

Budidaya cacing ini aku mulai dengan menggunakan cacing lokal yang dikumpulkan di parit-parit sekitar RPH.  Penggunaan cacing ini ternyata tidak memberikan hasil seperti yang diharapkan.  Aku kemudian memesan cacing African Night Crawler (ANC) dari Samarinda, tetapi karena pengiriman yang kurang sesuai, cacing-cacing yang kupesan mati.  Aku masih belum mau menyerah, maka aku pesan telur cacing Lumbricus rubellus sebanyak 250 butir dari daerah Sumedang.

Telur cacing aku coba tempatkan di media yang terus terang tidak terlalu sesuai media budidaya yang dicontohkan pada metode budidaya para peternak cacing di Jawa.  Menurutku prinsip media budidaya cacing adalah mempunyai kelembaban yang sesuai dan tersedia bahan organik yang cukup sebagai sumber makanan cacing.  setelah menunggu waktu sekitar 2 bulan, mulai terlihat cacing-cacing kecil sebagai tanda bahwa telur-telur cacing telah menetas. 

Populasi cacing Lumbricus rubellus yang aku pelihara secara perlahan terus mengalami peningkatan.  Budidaya cacing yang semula hanya menggunakan 1 wadah budidaya sekarang telah meningkat menjadi 4 wadah budidaya.  Selama itu pula aku terus melakukan eksperimen menggunakan berbagai limbah RPH sebagai sumber makanan cacing.  Aku ingin menemukan jenis limbah RPH yang paling sesuai untuk digunakan sebagai sumber makanan cacing.

Beberapa kali kompos atau kascing telah dihasilkan.  Selama 1,5 tahun melakukan budidaya cacing mungkin telah dihasilkan lebih 2 karung (karung beras 25 kg).  Kompos tersebut aku bagikan kepada teman-teman secara percuma.

Hari ini aku ingin lebih serius dalam melakukan budidaya cacing.  Kompos (vermicompost) yang dihasilkan dari budidaya cacing ini aku saring menggunakan pengayak setelah kondisinya cukup kering sehingga dihasilkan vermicompost dengan ukuran partikel yang cukup seragam.   Vermicompost tersebut kemudian dikemas dalam wadah plastik.  Kemasan vermicompost ini masih telah aku bagikan ke beberapa teman untuk mendapatkan masukan perihal harga yang sesuai.  Sebenarnya aku telah melakukan survei harga vermicompost di toko online, tetapi aku tetap memerlukan informasi harga yang sesuai untuk masyarakat Berau.

Mulai hari ini juga aku akan lebih serius melakukan usaha ini.  Aku tak ini budidaya ini dilakukan secara asal-asalam.  Aku berharap langkah awal ini dapat berjalan sesuai dengan rencana yang telah disusun.  Aku juga berharap bahwa budidaya ini akan menjadi pengisi waktuku, syukur-syukur hingga saat aku pensiun nanti. 

Rabu, 19 Januari 2022

AKU HERAN

Aku adalah seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) atau yang kadang disebut juga sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN).  Sebagai seorang PNS yang kebetulan mempunyai jabatan aku mempunyai beberapa kesibukan, terutama di awal tahun.  Kesibukan atau kegiatan yang aku lakukan tersebut terkadang aku bagikan juga di media sosial sekedar agar orang-orang mengetahui kegiatan di tempat kami bekerja.  Tetapi tidak setiap hari aku membagikan kegiatan atau kesibukan yang aku lakukan.

Sementara ini aku juga mempunyai teman lama yang dulu pernah bekerja di kantor sama.  Temanku tersebut kebetulan juga seorang PNS walau lebih junior dari diriku. tetapi dia juga mempunyai jabatan di kantor tempat dia bekerja.  Hampir setiap hari dia update foto di sosial media.  Foto yang dia share di sosial media bermacam-macam, mulai foto saat makan di warung atau restoran, foto saat di penginapan atau hotel, foto saat di kendaraan menuju ke suatu tempat, dan foto dia di dalam ruang kerja.  Tetapi anehnya, aku belum pernah melihat dia membagi foto kegiatan dia di tempat kerja.

Aku benar-benar heran.  Aku juga seorang PNS, tetapi aku tak bisa melakukan update status di sosial media sesering itu, paling hanya sebulan sekali untuk menyampaikan pencapaian kerja selama sebulan.  Temanku yang satu ini dapat melakukan update status hampir setiap hari, tetapi belum pernah dia update status (mudahan aku memang belum lihat) tentang kegiatan yang dia lakukan di kantor atau kegiatan lapangan sebagai tindak lanjut dari apa yang dia lakukan di kantor.  Posisi dia dengan jabatan yang cukup vital, harusnya dia dapat update status tentang kegiatan dia di kantor.

Aku bukan iri kepada dia, tetapi lebih kepada heran atas kegiatan temanku tersebut.  Kondisi tersebut seperti membenarkan anggapan umum bahwa PNS itu tidak ada kerjaan tetapi gaji tetap lancar.  Seharusnya kita sebagai PNS kita menunjukkan bahwa kita tidak makan gaji buta.  Kita mempunyai pekerjaan yang dilakukan setiap hari.  Seandainya pun kegiatan kita tidak seberapa, janganlah tunjukkan hal tersebut ke khalayak umum, sehingga anggapan tersebut tidak muncul di masyarakat.

Selasa, 18 Januari 2022

BENTENG TAKESHI BERHASIL DITEMBUS

Musim penghujan adalah saat yang ditunggu oleh petani untuk memulai bercocok tanam.  Di musim ini para petani tidak perlu lagi khawatir tanaman yang mereka tanam akan kekeringan karena kekurangan air.  Di saat ini, tanaman akan tumbuh lebih baik karena kebutuhan air untuk pertumbuhan akan tercukupi.

Di musim penghujan seperti namanya hujan turun hampir setiap hari.  Di saat seperti ini pada malam-malam tertentu aku menjadi kurang nyaman untuk tidur, terutama saat hujan turun di malam hari.  Rumah kami adalah rumah pertama di kompleks tempat kami tinggal, sehingga posisinya menjadi paling rendah dibandingkan rumah-rumah lain yang dibangun belakang.  Posisi rumah kami sebagai rumah pertama dan juga terendah di komplek membuat air hujan sering kali merembes ke dalam rumah.

Selama hujan tidak terlalu deras dan turun tidak terlalu lama maka kondisi rumah kami akan tetap aman.  Kondisi rumah kami akan tetap kering jika hujan deras hanya turun selama sekitar 1 jam, tetapi jika lebih dari 1 jam maka air akan mulai menggenang dan kemudian air mulai merembes ke dalam rumah.  Kami dapat mengurangi kesempatan air masuk ke dalam rumah membangun dinding penghalang di depan rumah, di belakang rumah, dan di pintu kamar mandi.  Dinding tersebut kami namakan "Benteng Takeshi".  Dinding tersebut dapat mengurangi kesempatan air masuk ke dalam rumah dan hanya sekedar merembes ke dalam rumah dengan ketinggian sekitar 1 cm.

Kemarin (18 Januari 2022) hujan turun tengah malam.  Di saat awal hujan tidak terlalu deras, tetapi telah menyebabkan genangan air di sekitar rumah sehingga sekitar pukul 03.00 dini hari air mulai merembes ke dalam rumah.  Saat itu hujan mulai mereda sehingga kami merasa agak tenang.  Pikir kami aman, seandainya air masuk inshaa Allah tidak akan terlalu tinggi.

Sekitar pukul 05.00 kami bangun untuk ibadah pagi.  Kami terkejut saat kaki kami menyentuh lantai, ternyata lantai kami telah basah oleh air, padahal lantai kamar kami lebih tinggi sekitar 20 cm dari bagian lantai ruangan yang lain.  Segera kami keluar memeriksa kondisi sekitar.  Rupanya ketinggian air di luar rumah telah melebihi ketinggian Benteng Takeshi di bagian pintu kamar mandi.  Kondisi ini membuat air mengalir ke dalam rumah seperti air terjun.  Ini adalah banjir terbesar sejak Benteng Takeshi kami bangun.

Kondisi air masih terus naik hingga sekitar pukul 06.30 sehingga air masuk ke dalam rumah semakin tidak dapat kami bendung.  Ketinggian air di dalam rumah bahkan mencapai 50 cm, hingga akhirnya sekitar pukul 07.00 air banjir tidak lagi mengalami kenaikan.  Kami pun dapat memulai untuk mengeluarkan air dari dalam rumah dan membersihkan rumah dari kotoran yang masuk ke dalam rumah.

Jumat, 14 Januari 2022

PUTRIKU

Karya : Dewi Mustika Sari (8 Mei 2010)


Kunantikan kehadiranmu
Dengan sabar
Berusaha dan berdoa
Memohon kepada sang pencipta
Agar kau ada

Setelah dua tahun penantianku
Akhirnya kau pun lahir
Dari rahimku
Tepat pada Hari Kamis
7 Agustus 2003

Terima kasih ya Allah
Kau telah mendengarku
Dan mengabulkan doaku
Semoga kelak ia berguna
Bagi agama, keluarga, dan bangsa ... Aamiin

Senin, 10 Januari 2022

SEMOGA TERJALIN SIMBIOSIS MUTUALISME ANTARA RPH BERAU DAN SMKN 2 BERAU

Unit Pelaksana Teknis (UPT) Rumah Potong Hewan (RPH) Berau bertugas memberikan pelayanan pemotongan hewan, yaitu pemotongan ternak ruminansia dan ternak unggas.  Pelaksanaan tugas-tugas tersebut dilakukan oleh 9 orang personel yang terdiri dari 1 orang Kepala UPT, 1 orang Kepala Subbag TU, 1 orang Juru Sembelih, 1 orang Keurmaster, 1 orang petugas penarik retribusi, dan 4 orang petugas kebersihan.  Jumlah personel sebanyak itu sangatlah kurang untuk dapat membuat UPT RPH dan lingkungannya dalam kondisi yang lebih baik.  Personel yang ada akhirnya lebih terfokus dalam mempersiapkan tempat pelayanan pemotongan hewan, sehingga keadaan lingkungan sekitar RPH menjadi kurang diperhatikan.

Kondisi personel yang kurang memadai ini menjadi semakin bertambah rumit dengan adanya Surat Edaran Bupati Berau terkait pengangkatan tenaga kontrak baru.  Hal ini tentu semakin menyulitkan kondisi UPT RPH Berau yang kekurangan jumlah personel.  Manajemen RPH pun melakukan berbagai upaya, salah satunya adalah dengan berkoordinasi dengan SMKN 2 Berau agar siswa SMKN dapat melaksanakan Praktek Kerja Industri (Prakerin) di UPT RPH Berau.

Alhamdulillah, upaya kami membuahkan hasil, tahun ini kami menerima siswa-siswa SMKN 2 Berau untuk melakukan Prakerin selama sekitar 3 bulan.  Siswa yang melaksanakan Prakerin di RPH Berau terdiri dari siswa Jurusan Agribisnis Ternak Unggas (ATU) dan siswa Jurusan Agribisnis Ternak Ruminansia (ATR).  Ini adalah kesempatan kami untuk memanfaatkan tenaga mereka untuk membuat kondisi RPH Berau menjadi lebih baik, tanpa melupakan tujuan utama siswa-siswa SMKN tersebut untuk mendapatkan tambahan ilmu dan mempraktekkan ilmu mereka. 

Beberapa program kegiatan telah disusun, antara lain praktek pembuatan pupuk organik limbah RPH, praktek pengelolaan pemotongan unggas dan sapi, praktek penanganan ternak unggas dan sapi, serta beberapa kegiatan lainnya.  Harapan kami dengan kegiatan-kegiatan tersebut, siswa-siswa SMKN 2 Berau akan mendapatkan tambahan ilmu sesuai dengan kompetensi mereka, sedangkan kondisi UPT RPH Berau akan menjadi lebih baik atas peran serta siswa-siswa tersebut dalam pengelolaan RPH Berau.

Jumat, 07 Januari 2022

BABAK BELUR

Karya : SY Adillah Murni (9 Februari 2020)


Tak cukup puaskah anda?
Setelah merebut mimpi saya
Lalu menarik paksa karir saya
Kini anda pun ingin merusak nama baik saya?

Amboi, ada rupanya makhluk semenggelikan anda
Hanya demi naik ke atas anda harus menginjak orang di atas anda
Hanya agar anda menjadi terdepan anda harus menjatuhkan saingan anda
Saya ingin tanya, manusia jenis apa anda sebenarnya?

Membunuh mimpi orang lain agar mimpi anda menjadi nyata
Menghancurkan hidup orang lain agar hidup anda menjadi lebih baik
Merusak nama baik orang lain agar nama anda gemilang, berpendar, dan benderang.

Terima kasih, saya sudah cukup babak belur sekarang
Setelah asa dan harap saya yang pupus dan karam
Setelah hati yang sudah hancur tak berbentuk
Setelah nama baik saya yang sudah hilang entah kemana

Anda masih bertanya apa saya baik baik saja?
Anda lucu juga ternyata

Sejujurnya saya tak pernah merasa sebaik ini sebelumnya
Menjadi lebih kuat dari segala luka
Menjadi tangguh oleh karena persakitan yang luar biasa
Menjadi tabah dari puluhan malam yang penuh dengan air mata.

Terima kasih
Tak perlu meminta maaf
Saya tak apa, sungguh percayalah
Hanya saja, luka kemarin mengajarkan saya agar tak terlalu percaya dengan manusia

Manusia manapun
Sebaik apapun manusia itu terlihat
Saya tetap tak akan percaya
Saya juga tak akan mau menerima uluran tangan dari manusia manapun
Karena saat saya terjatuh di lubang penuh kesengsaraan dan persakitan kemarin tak ada satu pun dari mereka yang mau mengulurkan tangan
Tak ada yang bisa menolong saya kecuali diri saya sendiri

Dan terima kasih untuk diri saya sendiri
Karena telah berjuang sangat keras
Karena telah bersikap sangat baik
Karena telah menjadi sosok yang sangat luar biasa kuat
Dan karena tak pernah mau menyerah dengan keadaan

Tetapi, maaf juga saya ucapkan kepada diri saya sendiri
Karena telah lebih banyak menggunakan ego dari pada nurani
Karena lebih banyak mengedepankan emosi bukan rasionalisasi
Juga karena telah membuat diri sendiri depresi berhari hari

Saya tak pernah membenci anda yang telah membuat saya babak belur
Hanya saja, saya berhenti percaya kepada siapapun setelah anda kecewakan
Dan sekarang, harus saya bilang ke semesta bahwa saya merasa sangat bersyukur
Atas segala luka dan kecewa.

Kamis, 06 Januari 2022

TIGA TAHUN BERLALU

Januari tahun 2019 aku mendapat tugas untuk mengelola suatu unit dari Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Berau yang cukup besar dan bersinggungan langsung dengan masyarakat, yaitu Unit Pelaksana Teknis Dinas Dinas (UPTD) Rumah Potong Hewan (RPH).  Tugasku di RPH tidak hanya memberikan pelayanan pemotongan ternak ruminansi seperti sapi dan kambing.  Tak sampai setahun kemudian UPT RPH digabung dengan UPT RPU (Rumah Potong Unggas) dan aku ditunjuk untuk mengelolanya.  Jadilah tugasku tidak hanya memberikan pelayanan pemotongan ternak ruminansia tetapi juga pemotongan ternak unggas.

Tiga tahun berlalu, banyak hal aku alami selalu dalam upaya memberikan pelayanan pemotongan ternak ruminansia dan ternak unggas.  Tiga tahun aku banyak belajar dan masih akan terus belajar.  Belajar bagaimana mengelola sumber daya yang terbatas, mengelola sumber daya manusia, serta yang paling penting adalah belajar untuk berlaku adil.

Berlaku adil adalah sesuatu yang mudah untuk dilakukan, tetapi ternyata tidaklah mudah dalam prakteknya.  Hal ini akan terasa lebih berat jika yang kita hadapi adalah mereka yang kurang memperhatikan peraturan dari pemerintah.  Mereka yang mempunyai prinsip bahwa kerja hari ini agar dapat makan hari ini, tentu mempunyai pemahaman konsep adil berbeda.  Aku harus belajar memahami konsep adil yang berbeda-beda.

Permasalahan utama yang kami hadapi dalam memberikan pelayanan pemotongan hewan adalah jumlah staf UPT RPH yang kurang memadai.  Pengelolaan RPH saat ini hanya dilakukan oleh 9 orang personel, terdiri 1 orang kepala, 1 orang bagian tata usaha, 1 orang petugas penarik retribusi, 1 orang juru sembelih, 1 orang keurmaster, dan 4 orang petugas kebersihan.  Personel tersebut bertugas memberikan pelayanan pemotongan ternak ruminansia dan ternak unggas serta menjaga kebersihan lingkungan RPH.

Kelemahan terbesar UPT RPH Berau dalam memberikan pelayanan pemotongan hewan adalah tidak adanya dokter hewan.  Keberadaan dokter hewan di RPH adalah memastikan kondisi kesehatan ternak baik sebelum maupun setelah dilakukan pemotongan, sehingga dihasilkan produk pemotongan yang benar-benar sehat.  Pemerintah telah menerbitkan peraturan bahwa seluruh ternak ruminansia betina tidak boleh dipotong, kecuali telah dinyatakan tidak produktif oleh dokter hewan berwenang.  Jadi, dokter hewan juga mempunyai peranan penting dalam pengendalian pemotongan ternak ruminansia betina produktif.

Permasalahan lain yang sering kali terjadi terutama di saat jumlah pemotongan ternak sapi meningkat adalah ketersediaan air bersih.  Dalam setahun terutama pada pekan terakhir bulan Ramadhan, RPH biasanya mengalami krisis air bersih.  Hal ini terjadi karena jumlah pemotongan meningkat sehingga jumlah air yang digunakan (keluar) lebih besar daripada jumlah air yang masuk.  Kondisi tersebut membuat kami melakukan usaha ekstra untuk mencukupi kebutuhan air bersih tersebut.

Tiga tahun telah berlalu, sebuah proses yang terus berlanjut.  Proses yang aku harap akan dapat membuatku semakin dewasa dan cerdas dalam bersikap dan bertindak. 

Senin, 03 Januari 2022

TAHUN 2022, AKU HARUS LEBIH BERSABAR

Tahun 2021 adalah tahun yang benar-benar aku rasa menguji kesabaran.  Selama setahun ini, aku berusaha mendampingi anakku latihan panahan dengan selalu menjaga emosi dan terus bersabar.  Apakah aku berhasil untuk melakukan hal itu?  Jawabannya "tidak".  Aku tidak dapat menahan emosi dan bersama saat mendampingi anak berlatih.

Selama setahun ini kulihat anakku kurang bersemangat atau bahkan malas untuk melakukan latihan.  Latihan dilakukan seperti sekedar gugur kewajiban.  Akibatnya, dia tidak lagi dapat menjaga teknik memanahnya.  Dia memanah seperti asal-asalan sehingga kualitasnya tembakannya menjadi mengalami penurunan.  Kondisi inilah yang membuat aku jengkel dan hilang kesabaran.

Banyak hal yang menyebabkan kondisi ini terjadi, tetapi menurutku hal utama yang menjadi sebab adalah kondisi pandemi Covid 19 yang masih belum berakhir.  Pandemi Covid 19 membuat event-event perlombaan panahan mengalami penurunan yang sangat nyata.  Event-event yang berhasil dilaksanakan pun menerapkan peraturan yang cukup ketat.  Kami bukannya tidak pernah mencoba untuk mengikuti event perlombaan panahan yang ada.  Kondisi lonjakan kasus Covid 19 di daerah perlombaan dilaksanakan serta pertimbangan kesehatan membuat kami membatalkan keikutsertaan kami, padahal pendaftaran telah kami lakukan.

Setahun penuh tanpa event perlombaan yang diikuti ditambah adanya hal lain yang menarik yang menarik perhatian anakku membuat dia kurang bersemangat untuk latihan panahan.  Sekolah online membuat anak-anak terbiasa dengan gadget, sehingga memungkinkan mereka lebih sering berinteraksi dengan game online.  Game online inilah yang membuat perhatian anakku ke olah raga panahan terkikis secara perlahan.

Alhamdulillah di penghujung akhir tahun 2021, kami berhasil kembali membawa anakku agar lebih perhatian dengan olah raga panahan.  Kami janjikan di akhir bulan Januari 2022 ini dia akan mengikuti event perlombaan panahan dan dia harus mempersiapkan diri.  Anakku akhirnya mulai kembali mempunyai semangat untuk melakukan latihan panahan.  Perlahan konsistensi teknik memanahnya mulai kembali terjaga sehingga kualitas tembakannya pun mengalami peningkatan.  Kami tidak mempunyai target apa pun atas event yang akan dia ikuti.  Kami hanya berkeinginan bahwa semangat latihannya kembali terakhir.

Usaha ini memang memerlukan kesabaran ekstra.  Aku memang harus lebih bersabar.  Semoga usaha kami untuk tetap istiqomah di olah raga sunnah ini berjalan lancar.

Sabtu, 01 Januari 2022

KAMI TAK MEMPERINGATI TAHUN BARU

Tahun baru bagi sebagian orang mungkin merupakan hari yang dinantikan, karena hari ini dianggap sebagai akhir suatu masa menuju suatu masa yang lain.  Mereka pun memperingati saat pergantian masa tersebut dengan berbagai kegiatan, misalnya membuat pesta dengan berbagai makanan.  Mereka membuat berbagai menu bakar-bakaran, mulai jagung bakar, ikan bakar, ayam bakar, bahkan daging (sapi) bakar.  Ada beberapa pihak yang menganggap perayaan tersebut haram menurut agamanya.  Itu terserah kepada pemahaman masing-masing.  Secara pribadi aku tak pernah bermasalah dengan hal tersebut.  Jika dilihat dari perekonomian masyarakat, perayaan tersebut akan memberikan dampak positif kepada masyarakat menengah ke bawah yang melakukan usaha menyediakan bahan-bahan kebutuhan perayaan tersebut, seperti arang, jagung, ikan, ayam, dan sebagainya.

Selama ini aku tidak pernah merayakan saat pergantian tahun tersebut.  Setiap tahun aku lalui tanpa perayaan apa pun, baik saat masih hidup membujang maupun sekarang setelah berkeluarga.  Pergantian masa dari tanggal 31 Desember ke tanggal 1 Januari, aku anggap pergantian hari biasa yang tidak perlu dilakukan perayaan apa pun.  Apa yang aku lakukan janganlah disalahartikan.  Aku bukan tidak peduli dengan kondisi tersebut.  Aku tetap memberikan perhatian atas pergantian hari tersebut, tetapi tidaklah berlebihan seperti yang dilakukan sebagian besar orang.  Aku melihat saat pergantian hari tersebut sebagai sebuah momentum.  Hal ini karena secara umum sistem negara ini membuat hal ini terjadi.

Selama ini setiap malam pergantian tahun, aku lalui tanpa aktifitas yang berbeda dengan aktifitas di hari-hari yang lain.  Jangankan di malam pergantian tahun, di saat umurku bertambah pun aku hampir tidak pernah merayakan ulang tahun kecuali oleh orang-orang terdekatku.  Itupun hanya sekedar ucapan selamat dan makanan yang sedikit berbeda dari hari biasa.

Malam pergantian tahun bagiku adaalah saat yang tepat untuk melakukan evaluasi diri.  Hal-hal apa saja yang telah kita lakukan selama setahun dan hal-hal apa yang belum dapat kita lakukan atau telah kita lakukan tetapi memberi hasil yang kurang memuaskan.  Saat pergantian tahun adalah saat yang tepat untuk menyusun rencana dan strategi baru di tahun depan berdasarkan atas apa yang telah kita lakukan pada tahun sebelumnya.  Saat pergantian tahun adalah saat yang tepat untuk menjadikan sesuatu yang lebih baik di tahun depan.

BUKAN PERKARA GELAR

Karya :  SY Adillah M  (11 September 2023) berkuliah memang bukan suatu hal yang mewah tapi bagi beberapa orang, termasuk saya mampu merasak...