Senin, 24 Januari 2022

JANGAN SALING MENYALAHKAN KARENA BANJIR

Pekan lalu, sebagian warga Kota Tanjung Redeb mengalami banjir.  Tidak hanya sekali tetapi tiga kali dalam sepekan.  Hujan lebat dan disertai adanya pasang naik air sungai telah membuat banjir sebagian wilayah Tanjung Redeb dan sekitarnya.

Saat hujan reda dan air pasang telah surut, tinggi air banjir pun mulai mengalami penurunan secara perlahan tapi pasti.  Saat itu di warga berkomentar di media sosial tentang penyebab banjir ini.  Mereka berkomentar bahwa banjir terjadi karena ukuran parit yang tidak mampu menampung jumlah curah hujan, ditambah perilaku sebagian masyarakat yang masih suka membuang sampah sembarangan.  Warga mulai saling menyalahkan siapa yang menyebabkan banjir ini terjadi.  Mereka juga mulai saling tunjuk, siapa yang semestinya bertanggung jawab atas hal ini.

Komentar yang mereka sampaikan tidak sepenuhnya salah, tetapi juga tidak dapat dibenarkan.  Menurutku, apa yang mereka sampaikan bukanlah permasalahan yang sesungguhnya.  Kita tidak perlu saling tunju, siapa yang bersalah dan harus bertanggung jawab.  Coba mari kita jujur dan berpikir dengan kepala dingin.  Menurutku semua ini penyebabnya adalah kita sebagai "manusia".  Kita mulai tidak memperhatikan alam dan lingkungan kita.

Apa yang kita lakukan hanya untuk memenuhi kebutuhan kita, kita seperti melupakan kebutuhan alam.  Alam perlu keseimbangan.  Setiap perubahan yang terjadi di alam pasti disertai dengan konsekuensi yang harus ditanggung oleh manusia.

Misalnya, pertambahan jumlah penduduk pasti diikuti dengan peningkatan kebutuhan akan tempat tinggal.  Dibuatkan perumahan di sekitar kota untuk memenuhi kebutuhan tersebut.  Lahan-lahan di sekitar kota yang mempunyai vegetasi cukup baik dibuka dan diubah menjadi perumahan.

Kita lupa bahwa vegetasi yang ada di sekitar kota peran yang cukup penting.  Vegetasi tersebut akan menangkap air hujan dan mencegah terjadinya erosi.  Hilangnya vegetasi membuat air hujan langsung menimpa permukaan tanah dan mengikis lapisan tanah, membawanya ke tempat yang lebih rendah menjadi lapisan sedimen.

Kikisan lapisan tanah yang dibawa air hujan jika kemudian masuk ke parit maka akan membentuk sedimen di parit.  Sedimen ini semakin lama akan semakin tebal, apalagi tidak ada jadual pemeliharaan parit yang jelas.  Kapasitas tampung parit pun menjadi berkurang karena adanya sedimen tersebut ditambah perilaku masyarakat yang membuang sampah sembarangan.  Akibatnya, saat huja lebat maka parit tidak akan mampu menampungnya dan terjadilah banjir.

Jadi, banjir ini menurut saya karena ulah kita.  Kita tidak lagi memperhatikan alam dan lingkugan sekitar kita.  Banjir adalah cara alam mengingatkan kita, kalian hidup dimana dan jangan lupakan keberadaan alam di sekitar kalian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BUKAN PERKARA GELAR

Karya :  SY Adillah M  (11 September 2023) berkuliah memang bukan suatu hal yang mewah tapi bagi beberapa orang, termasuk saya mampu merasak...