Laporan adalah hal yang biasa kita dengar dan kita lakukan, walau terkadang kita terkadang tidak menyadari telah melakukannya. Misalnya, ada seorang anak yang diminta oleh ibunya untuk berbelanja di warung, maka setelah berbelanja maka dia akan kembali kepada ibunya untuk menyampaikan apa yang telah dibelinya di warung dan menyerahkan uang sisa belanjanya (jika ada). Apa yang dilakukan anak tersebut pada dasarnya adalah sebuah laporan. Dia mendapat tugas untuk berbelanja dari ibunya dan kemudian melaporkan hasil hasil pelaksanaan tugasnya kepada ibunya. Jadi, laporan sebenarnya adalah sebuah pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas sehingga pemberi tugas dapat mengetahui hasil pelaksanaan tugas tersebut dan permasalahan yang dihadapi.
Proses pelaporan sebenarnya juga proses evaluasi atas pelaksanaan tugas. Pemberi tugas (apalagi yang memang telah membidangi) apabila memberikan tugas kepada 1 orang tentu akan lebih mengetahui kondisi penerima tugas dan kemungkinan pelaksanaan tugas, sehingga pemberi tugas mempunyai perkiraan atas laporan yang akan dia terima. Hal yang berbeda dapat juga dilakukan oleh pemberi tugas yang sengaja memberikan tugas ke beberapa orang di tempat tugas yang berbeda-beda dengan tujuan untuk mengetahui kondisi tempat tugas tersebut. Hal ini biasa terjadi di sebuah institusi baik swasta maupun pemerintah. Pimpinan ingin mendapatkan laporan dari bawahan tentang kondisi tempat tugas atau kerja mereka. Pimpinan dalam hal ini akan mengharapkan laporan yang benar-benar mencerminkan kondisi tempat kerja mereka. Laporan tersebut akan menjadi bahan yang penting untuk penyusunan program kerja dari institusi tersebut.
Kondisi kedua dimana pimpinan mendapatkan laporan dari bawahan kemungkinan akan menyebabkan munculnya Laporan Bagus dan Laporan Benar. Beberapa bawahan terkadang ingin selalu terlihat baik oleh atasan. Dia sama sekali tidak ingin terlihat tercela dan selalu melaksanakan program kerja atasan dengan baik, walau di dalam prakteknya pelaksanaan program tersebut tidak berjalan dengan baik. Bawahan yang seperti ini biasanya cenderung akan memberikan Laporan yang Bagus dengan menyembunyikan permasalahan yang terjadi di lapangan. Laporannya sepertinya seperti tersebut tidak akan menjadi buruk selama kita yakin dapat segera mengatasi permasalahan yang kita sembunyikan.
Di sisi lain ada pula Laporan Benar. Laporan yang Benar memang terkesan seperti kebalikan dari Laporan yang Bagus, karena isi laporan tersebut cenderung tidak bagus dan tidak sesuai harapan atasan. Laporan yang Benar justru akan mencerminkan kondisi yang terjadi di tempat kerja dengan seluruh permasalahannya. Permasalahan di tempat kerja kemungkinan dapat terjadi karena kondisi tempat kerja yang tidak ideal atau tidak sesuai ketentuan peraturan sehingga bawahan yang melaksanakan tugas tidak dapat melaksanakan tugas sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) yang telah ditetapkan.
Pertanyaan yang kemudian muncul adalah laporan yang mana yang sebaiknya kita sampaikan kepada atasan? Apakah kita harus memberikan Laporan yang Bagus dengan menyembunyikan permasalahan kita? Atau Laporan yang Benar dengan konsekuensi kita dianggap tidak mampu untuk melaksanakan tugas dengan baik? Laporan yang terbaik tentunya adalah Laporan yang Bagus dan Benar. Apabila tempat tugas telah cukup ideal dan sesuai ketentuan peraturan yang berlaku, alangkah baiknya kita membuat Laporan yang Bagus. Kita harus yakin bahwa kita mampu mengatasi setiap permasalahan yang disembunyikan. Tetapi apabila tempat kerja kita tidak ideal dan kita telah berusaha melaksanakan tugas secara maksimal mengikuti peraturan yang ada, serta memang tidak mampu atau memerlukan partisipasi pihak lain untuk mengatasi permasalahan kita, maka Laporan yang Benar lebih baik kita sampaikan kepada atasan.
Beberapa orang menyatakan, membuat Laporan yang Benar memerlukan keberanian yang lebih jika dibandingkan Laporan yang Bagus. Laporan yang Bagus terkadang dibuat sekedar untuk membuat atasan senang sementara pemberi laporan pun tidak yakin mampu mengatasi permasalahan yang disembunyikan. Laporan yang Benar cenderung akan membuat atasan tidak senang, karena akan memberikan informasi atas permasalahan sebenarnya yang terjadi di lapangan. Kondisi tersebut adalah kondisi riil yang seharusnya menjadi bahan pertimbangan evaluasi dan penyusunan program kerja.
Keputusan untuk memilih Laporan Bagus atau Laporan Benar ada di tangan anda. Jujurlah kepada diri sendiri jenis laporan apa yang biasa anda sampaikan kepada atasan. Syukur alhamdulillah jika anda dapat memberikan Laporan yang Bagus dan Benar, berarti anda adalah sosok yang hebat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar