Karya : SY Adillah M (20 Januari 2020)
Bait ini ku tulis dengan segenggam kenangan, sejumput harapan, dan segudang perasaan.
Andai kau tau, semesta ku masih
milikmu
Malam dan siang ku masih merindu mu
Senja ku yang kini berubah kelabu
tanpa mu.
Bukan jarak yg memisahkan kita
Bukan juga karena sudah saling
kehabisan rasa
Tapi kita sudah terlalu lelah untuk
saling bertahan
Genggaman yang berubah menjadi
cengakraman
Tuntunan yang berubah menjadi
tuntutan
Aku dan kamu yang saling merasa
seolah digiring dan bukan lagi
seiring
Membuat kita merasa tak lagi cocok
untuk bersanding.
Kamu indah, pun baik, dan layak,
sayangnya bukan untuk ku.
Pun demikian pula aku.
Kita tak lagi searah, tak lagi
sewarna, tak lagi senyawa.
Pertengkaran demi pertengkaran yg
seolah menjurus kepada akhir yang sama; perpisahan.
Egoku dan egomu yang terlalu
berkuasa di atas rasa
Memaksa kita untuk saling
menggelorakan amarah
Komunikasi yang tak lagi berjalan
dua arah
Hubungan yang kian terasa berat
untuk dipertahankan
Hingga akhirnya kita menyerah dan berpisah
Aku meringis, terisak dalam tangis.
Semakin kesini yang kusesap bukan
lah rindu tapi pilu
Berpisah dengan mu sesakit ini
ternyata
Tapi terus bertahan denganmu tentu
akan lebih sakit lagi nantinya.
Aku hanya ingin bilang, terima kasih karena telah mau menemaniku berjuang.
Aku masih mencintai mu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar