Rabu, 18 Mei 2022

SEBUAH KEPERCAYAAN

Setiap kita pasti akan merasa senang jika mendapat kepercayaan dari pihak lain.  Kepercayaan dalam bentuk apa pun akan menuntut adanya sebuah tanggung jawab.  Misal, kita mendapat kepercayaan untuk mengantar suatu barang, maka sebagai sebuah bentuk tanggung jawab kita akan memastikan barang tersebut diterima di alamat tujuan dalam kondisi yang utuh dan baik serta tidak terlambat.

Lebih dari 3 tahun ini aku mendapat kepercayaan untuk memimpin dan mengelola Rumah Potong Hewan (RPH).  Ini adalah tugas yang tidak mudah menurutku.  Banyak orang berkomentar, "Wah enaklah bisa makan daging tiap hari". Atau "Enak nih bisa beli daging dengan harga yang lebih miring".  Atau bahkan ada yang lebih ekstrim, "Wah enak, santai itu kerjanya".  Itu menurut pandangan orang umum atau mereka yang kurang tahu.

Lebih dari 3 tahun ini aku mendapat kepercayaan untuk memimpin dan mengelola Rumah Potong Hewan (RPH).  Ini adalah tugas yang tidak mudah menurutku.  Banyak orang berkomentar, "Wah enaklah bisa makan daging tiap hari". Atau "Enak nih bisa beli daging dengan harga yang lebih miring".  Atau bahkan ada yang lebih ekstrim, "Wah enak, santai itu kerjanya".  Itu menurut pandangan orang umum atau mereka yang kurang tahu.


Memimpin dan mengelola RPH menurutku bukanlah tugas yang mudah.  Kinerja RPH sebagai institusi pelayanan ditentukan oleh kepuasan pihak yang menerima pelayanan dari RPH.  Keluhan dari para penerima layanan adalah indikator kepuasan pelayanan.  Saya sering mengatakan, "Jika tidak ada keluhan, ada 2 kemungkinan. Kemungkinan pertama pelayanan RPH sudah sangat bagus, kemungkinan kedua terlalu banyak keluar dan tidak ada keluhan yang direspon dengan baik oleh Pihak RPH".  Kami dalam bekerja berusaha dengan segenap daya untuk mencegah kemungkinan kedua, menuju kemungkinan pertama.

Upaya untuk mencegah kemungkinan kedua bukanlah langkah yang mudah.  Kami harus memperbaiki orientasi staf RPH yang semula bekerja sekedar melaksanakan tugas untuk menggugurkan tanggung jawab, menuju orientasi kerja kepada kepuasan pelanggan.  Kami juga harus mengedukasi para pelaku usaha agar bekerja dengan mengikuti aturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.  Harapan kami, saat perbaikan internal kami terbentuk maka kualitas pelayanan yang kami berikan akan meningkat sehingga akan mendorong ketaatan para pelaku usaha dalam penerapan peraturan pemerintah.

Upaya kami mungkin terlihat belum maksimal.  Aku telah berusaha memberikan yang terbaik dengan memanfaatkan seluruh potensi sumber daya yang kami miliki.  Keterbatasan jumlah tenaga kerja dan ditambah dengan permasalahan budaya kerja membuat perubahan yang kami raih masih belum optimal.  Secara pribadi, upaya perbaikan masih terus dilakukan menuju kondisi pelayanan yang lebih baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BUKAN PERKARA GELAR

Karya :  SY Adillah M  (11 September 2023) berkuliah memang bukan suatu hal yang mewah tapi bagi beberapa orang, termasuk saya mampu merasak...